Sunday 4 January 2009

Kebetulan

Mengawali awal tahun 2009, mengutip dari tulisan seorang pejalan kejernihan :

Setiap kali hari baru datang, banyak yang ingat membangunkan badan, sedikit yang ingat membangunkan jiwa.

Setiap bulan baru berkunjung, banyak yang ingat memegang kantong, sedikit yang memegang nurani.

Setiap tahun baru datang, banyak yang bertanya ”Berapa umur saya sekarang ? sedikit yang bertanya “Seberapa Bijak saya sekarang?”


Belum lama saya belajar tentang samudera “kebetulan”, belajar membaca pertanda, melihat dengan hati, memaknai perbedaan dan mensyukuri keadaan. Bagian makna yang terpotong-potong dan tidak bisa diterjemahkan itu kemudian diberi nama oleh manusia dengan Kebetulan.

Bukan sebuah kebetulan juga ketika sore itu saya berjalan2x disebuah toko buku besar di kawasan Matraman..tiba2x tangan saya mengambil buku-buku yang membawa saya ke pemahaman lain tentang kehidupan. Tak sadar pula ketika membayar dikasir tanggal di struk pembayaran menunjukkan 29 desember 2008 aka. 1 Muharram 1430 H.

Wedding Ring Holder




Inspiring from wedding magazine, here is my 1st handmade wedding ring holder.
It is not an original idea. I just up copy ( meminjam istilah dari seorang sahabat)..
This week I had plenty time to do some activities, I go to book store, Enjoying chocolate milk & his mate (donuts), I read hundreds pages of book, I cooked and the last I’m stitching wedding ring holder ..
He..he…yes the last activities maybe surprising you..SO do I.. But in a fact I had creating an art work.. so accepted that..he..he
This art stuff ( I must proud with my own handmade  ) is dedicate for my old sister.
Insyaallah she will get a married with her mate on Feb 5th 2009 in my home town Sidoarjo. Supposed to be the ring is a pair for a husband and wife, but since I don’t have a pair of ring, so I used my own Ring for picture background.
Next, I will make my own wedding ring holder..so keep your eyes open for my next project..

Pelajaran Hari Minggu

Minggu pagi ini cerah sekali, langit cerah, memancarkan warna biru terbaiknya. Matahari cukup terik, angin masih bersahabat dengan menghembuskan kekuatannya untuk menyempurnakan hari ini.

Baru saja aku menuruni anak tangga lantai 3 perumahan pensiunan pertanian ini, mataku terhenti pada sosok bocah laki-laki berumur kurang lebih 6 tahun, yang terseret2x mengejar ibunya yang sudah berjalan beberapa langkah didepannya.

Dia membawa container plastic kecil yang sepertinya sarat muatan..entah muatan apa, sepertinya pasangan ibu dan anak ini sedang menjajakan sesuatu..luar biasa si bocah itu, sebagian besar bocah seusianya mungkin sedang menghabiskan waktu untuk bertamasya dgn keluarganya atau sedang nonton film kartun favoritnya..tapi dia harus bekerja/membantu ibunya..

Hanya sebatas simpati, aku tidak berbuat apa2x, dia sudah berjalan agak jauh ketika aku sampai di lantai dasar. Aku langsung ke tujuan awalku yaitu berjalan menuju ujung jalan untuk membeli pulsa hp yang menurutku harus segera diisi karena sebentar lagi aku harus membalas sms dari beberapa teman. Dan kejadian itu terlewat begitu saja..

Sekembalinya aku dari ujung jalan itu, diberanda toko kelontong kecil yg dingin itu berkerumun ibu2x yang sedang memilih2x sesuatu dalam sebuah kotak2x plastik. Aku tertarik untuk mendekat, rupanya pedagang lauk pauk, sayuran yang sudah diolah menjadi beberapa masakan.

Dan aku temukan lagi bocah laki-laki itu tengah duduk bersama ibu2x yg lain sambil memijit kakinya sendiri..kakinya yg kecil, tangan yang kecil saling bekerjasama untuk mengurangi sakit sipemiliknya..sudah berapa jauh bocah itu berjalan..
Ingin aku bertanya lebih, tp kondisi terlalu riuh dgn ibu2x itu..jd kuputuskan untuk membeli saja dagangan yang ia bawa. Harganya yang tidak seberapa, 5x lipat dari pulsa yang aku beli..

Entah apa yg merasukiku, tiba2x saja badanku lemas, aku tidak bersemangat lagi untuk segera membalas sms2x yg masuk, aku sudah tidak tertarik lagi dengan undangan new year spirit..dan rencana surprise party. Bocah itu msh membayangi sampai dengan sore ini, sampai dengan aku menuliskannya dalam tulisan ini..


Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?